Media Card-Sort, Solusi Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta Didik dalam Materi Teks Prosedur (Manual). Oleh Ratna Nur Wijayanti


Posted by Admin SMP Telkonm Purwokerto

Gambar 1.1

Pendidikan di industri 4.0 menuntut seorang pendidik harus memiliki kecakapan teknologi yang diintegrasikan dalam pedagogik dan profesional. Pembelajaran konvensional sudah tidak lagi didambakan oleh para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan karakter mulai digadang-gadang untuk sebuah paradigma perubahan yang lebih baik untuk generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, penulis merancang sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar yang inovatif, penulis membuat sebuah inovasi baru dalam sebuah praktik pembelajaran pada peserta didik di SMP Telkom Purwokerto. Praktik baik ini semoga bisa menjadi inspirasi pendidik yang lain untuk tetap berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik. Kondisi yang menjadi latar belakang praktik ini yaitu rendahnya kemampuan menulis peserta didik kelas 9 dalam teks prosedur manual. Sebagai alternatif solusi dari permasalahan di atas, penulis merancang sebuah rangkaian proses pembelajaran yang menarik yang mampu meningkatkan keterampilan menulis peserta didik khususnya dalam materi teks prosedur manual. Dalam praktik ini, ada beberapa tantangan yang penulis temui, diantaranya: 1. Peserta didik belum terbiasa berpikir kritis dalam pembelajaran. 2. Peserta didik kesulitan dalam mengurutkan bagian-bagian serta langkah pembuatan teks prosedur kompleks. 3. Peserta didik masih sering menggunakan bahasa tidak baku dan kesulitan dalam pemilihan kosa kata dan kalimat efektif. 4. Rendahnya rasa percaya diri peserta didik yang disebabkan oleh pembelajaran yang konvensional sehingga kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. 5. Rendahnya penguasaan kosakata dalam Bahasa Inggris (vocabulary) juga menjadi tantangan dalam pembelajaran, salah satu yang menjadi penyebabnya adalah peserta didik tidak mendapatkan mata pelajaran Bahasa Inggris pada tingkatan sekolah sebelumnya dan itu menjadi prasyarat pembelajaran pada saat ini. Dalam pelaksanaan praktik ini, penulis mengawali dengan menganalisis masalah yang akan dihadapi dengan cara mengidentifikasi masalah serta mencari akar penyebab masalah. Setelah menemukan akar penyebab masalah, penulis melakukan kajian literatur dan wawancara dari berbagai pihak seperti teman sejawat, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah maupun Dosen atau ahli, sehingga memunculkan solusi yakni menggunakan pendekatan saintific/TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan card-sort medium atau kartu sortir yang dilengkapi dengan beberapa media lain seperti powerpoint interaktif, student’s worksheet, ice breaking dan teknik running ball.


Dalam praktik ini ada beberapa sumber daya yang diperlukan oleh penulis, antara lain : TV LED, ruang kelas, papan tulis, spidol, penghapus, kabel listrik, handphone, laptop, speaker, jaringan internet, bahan ajar, kertas plano, lem, double tape dan sumber daya lainnya. Pada praktiknya penulis memberikan orientasi, apersepsi, motivasi, dan pemberian acuan pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan inti, penulis menggunakan 5 sintak yang terdapat dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yakni: Orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kelima sintak ini dilakukan untuk mengoptimalkan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi dan menganalisis sebuah teks prosedur. Pada orientasi masalah, penulis menyajikan salah satu jenis kategori atau teks yang mana didalamnya terdapat langkah-langkah teks prosedur manual yang acak. Peserta didik diminta untuk menyusun teks prosedur tersebut dengan urutan yang sesuai. Setelah peserta didik berhasil menyusun teks, peserta didik mengelompok dengan kelompoknya dan penulis memberikan student’s worksheet yang didalamnya juga terdapat langkah-langkah teks prosedur manual acak. Pada sintak ini, peserta didik dan penulis berdiskusi secara aktif mengenai lembar kerja yang harus dikerjakan peserta didik. Setelah peserta didik selesai mengerjakan lembar kerja/student’s worksheet, penulis menggunakan teknik running ball dimana penulis menyiapkan satu gulungan kertas yang di berikan ke kelompok lain dengan memberikan backsound musik, ketika musik berhenti, anggota kelompok yang memegang running ball tersebut mempresentasikan hasil diskusinya. Peserta didik sangat antusias dengan teknik ini. Ada dua 2 kelompok yang mempresentasikan hasilnya, dimana yang satu kelompok adalah sebagai pendamping. Pada sintak yang terakhir, yaitu sintak yang ke lima, penulis memberikan penguatan akhir mengenai materi teks prosedur, bagaimana urutan atau langkah-langkah yang tepat dari lembar kerja yang sudah dipresentasikan oleh peserta didik, penulis juga mengonfirmasi bagian yang salak atau keliru sehingga penulis tahu bagian mana saja yang perlu diperbaiki sebagai evaluasi. Setelah itu peserta didik bersama guru menyimpulkan, mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran. Adapun dampak yang diperoleh setelah melaksanakan praktik pembelajaran ini sangat signifikan. Peserta didik sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran. Pada tahap refleksi, peserta didik sangat senang dalam pembelajaran, diantaranya peserta didik menyatakan bahwa dengan pembelajaran yang sesuai sintak/runtut ini dapat membuat peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran. Pada tahap evaluasi juga didapatkan hasil yang memuaskan, peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 85. Dengan berhasilnya praktik ini, penulis mendapatkan respon positif dari peserta didik dan rekan guru. Akhir kata, pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning/PBL mampu meningkatkan keterampilan menulis peserta didik dalam isi teks bacaan teks prosedur. Semoga praktik pembelajaran ini dapat berguna dan dapat kita implementasikan dalam memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik. Penulis : Ratna Nur Wijayanti