Meningkatkan Keaktifan Siswa saat Berdiskusi dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Norma dan UUD NKRI Tahun 1945 Kelas 7 Tingkat SMP/MTs. Oleh : Valena Nekotan


Posted by Admin SMP Telkonm Purwokerto

Gambar 1.1

Latar belakang permasalahan yang diangkat berawal dari observasi selama pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah hasil observasi tersebut, maka diperoleh beberapa kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam penulisan best practice. Tentunya identifikasi masalah yang diperoleh berdasarkan kegiatan wawancara dengan beberapa rekan serta kondisi yang ada. Berikut ini merupakan situasi dan kondisi yang menjadi latar belakang permasalahan yaitu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru, peserta didik yang kurang bersemangat dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran yang masih belum maksimal dalam mengembangkan kemampuan literasi dari peserta didik dan peserta didik kurang berpikir kritis dalam proses pembelajaran Dari latar belakang masalah tersebut, kemudian muncul alternatif solusi dalam proses pembelajaran agar menjadi lebih baik. Salah satunya yaitu dengan merancang sebuah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar mereka lebih aktif dan bersemangat saat berdiskusi dalam proses pembelajaran. Kemudian dalam hal ini, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut. Beberapa tantangan yang dihadapi yaitu kurangnya rasa percaya diri peserta didik dalam proses pembelajaran apalagi dalam mengungkapkan pendapatnya, rendahnya literasi peserta didik karena peserta didik kurang tertarik dalam membaca materi. Namun, tantangan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari berbagai pihak seperti Kepala Sekolah, rekan guru lainnya serta peserta didik. Pelaksanaan praktik ini dimulai dengan menganalisis masalah yang ada dengan cara mengidentifikasi masalah serta mencari akar penyebab masalah. Setelah menemukan akar penyebab masalah, kemudian melakukan kajian literatur dan wawancara dari berbagai pihak seperti rekan sejawat, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah maupun Dosen atau ahli. Sehingga memunculkan solusi yakni menggunakan pendekatan saintific/TPACK dengan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ). Terdapat beberapa sumber daya yang diperlukan, antara lain : TV LED, ruang kelas, papan tulis, spidol, penghapus, kabel listrik, handphone, laptop, jaringan internet, bahan ajar dan sumber daya lainnya.Peserta didik diberikan orientasi, apersepsi, motivasi, dan pemberian acuan pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan inti, digunakan 5 sintak yang terdapat dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yakni: Orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kelima sintak ini dilakukan untuk mengoptimalkan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi dan menganalisis sebuah permasalahan yang ada di sekitar.


Dengan menggunakan metode tanya jawab dan diskusi, proses pembelajaran dilakukan secara multi arah antara pendidik dengan pendidik, pendidik dengan peserta didik serta peserta didik yang satu dengan lainnya. Pada tantangan di atas, peserta didik diarahkan untuk fokus pada power point yang ditampilkan di depan kelas, lalu pada proses tanya jawab serta diskusi peserta didik didorong untuk lebih percaya diri ketika mengungkapkan pendapat dan berbicara di depan kelas saat presentasi. Dampak yang diperoleh setelah melaksanakan praktik pembelajaran ini yaitu meningkatnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik menjadi tertarik dalam melaksanakan pembelajaran serta mempelajari materi. Pada tahap refleksi, peserta didik sangat senang dalam pembelajaran, diantaranya peserta didik menyatakan bahwa dengan pembelajaran yang sesuai sintak/runtut ini dapat membuat peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran. Pada tahap evaluasi juga didapatkan hasil yang memuaskan, peserta didik mendapatkan nilai rata-rata yang baik. Dengan berhasilnya praktik ini, terdapat banyak respon positif dari peserta didik dan rekan guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan keaktifan peserta didik saat berdiskusi pada Materi Norma dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kelas 7 Tingkat SMP/MTs. Semoga praktik pembelajaran ini dapat berguna dan dapat diimplementasikan dalam memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik.